Apa itu Financial Planning? (KHSB Episode 18)

Ada fakta yang cukup mengejutkan. Ternyata 7 dari 10 orang Indonesia ketika pensiun nanti masih menggantungkan masa pensiunnya pada pihak lain, terutama anak dan keluarga.

Dan boleh percaya boleh tidak, hanya 5% dari generasi millenials saat ini yaitu usia antara 17-37 tahun yang sanggup membeli rumah dengan penghasilannya sendiri. Sisanya harus dibantu warisan atau cara lainnya.

Fakta lainnya, biaya pendidikan di Indonesia naik sebesar 15% setiap tahunnya.

Lalu bagaimana solusinya?

Kali ini kita akan membahas lebih dalam lagi tentang apa itu investasi dan bagaimana cara merencanakan keuangan dengan baik.

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas bagaimana kita mengolah kekayaan. Sebelum kita bicara tentang investasi ada baiknya kita bicara dulu tentang perencanaan keuangan.

Apa itu Perencanaan Keuangan?

Adalah proses perencanaan pengeluaran, pembiayaan dan investasi untuk mengoptimalkan kondisi keuangan kita.

Ada beberapa komponen perencanaan keuangan yang perlu kita perhatikan, yaitu

  • Perencanaan  pengeluaran dan kebutuhan. Yang perlu diperhatikan dari komponen ini adalah kira-kira pengeluran apa saja yang harus diutamakan. Apakah kebutuhan jangka Pendek, menengah atau jangka panjang? Kebutuhan jangka pendek adalah kebutuhan yang kita perlukan dalam waktu kurang dari 5 tahun, termasuk kebutuhan harian atau liburan. Lalu kebutuhan jangka menengah yaitu kebutuhan antara 5-10 Tahun mendatang, misalnya kebutuhan cicilan rumah atau kebutuhan sekolah anak. Kebutuhan Jangka Panjang adalah kebutuhan yang nanti akan kita pakai setelah lebih dari 10 tahun, misalnya kebutuhan persiapan pensiun, kebutuhan kuliah anak, atau kebutuhan untuk naik haji.
  • Pengelolaan likuiditas (ketersediaan dana cair). Aspek yang perlu diperhatikan dalam komponen ini adalah ada berapa saldo minimal  tabungan anda dan kira-kira kebutuhan mendadak apa saja yang perlu diantisipasi.
  • Pengelolaan hutang dan strategi pembiayaan. Yang perlu kita cermati dalam pengelolaan hutang dan strategi pembiayaan ini adalah perlu kita pikirkan lagi adakah kebutuhan yang perlu dibeli dengan hutang/kredit dan bagaimana kira-kira strategi pembiayaannya, berapa cicilan yang sanggup  kita bayar setiap bulannya. Tentunya hal ini harus dipikirkan dengan matang, jangan sampai Anda terlilit hutang yang terlalu banyak.
  • Perlindungan aset  berharga termasuk didalamnya asuransi. Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah tipe asuransi apa saja yang dibutuhkan dan kira-kira berapa premi yang harus dibayar.
  • Pengelolaan investasi. Yang perlu diperhatikan dari komponen ini adalah apa tujuan investasi kita dan berapa uang yang bisa dialokasikan untuk investasi tersebut.
  • Perencanaan pension. Kita harus mulai merencanakan kapan kita akan pension dan berapa dana yang harus dimiliki saat pensiun agar kita tidak membebani keluarga.

Sebelum kita memulai untuk merencanakan keuangan, tidak ada salahnya kita memotret dulu kondisi keuangan kita. Kita lihat dulu kondisi keuangan kita saat ini.

Ada 3 hal yang harus kita lihat, yaitu aset, liabilitas dan kekayaan bersih. Asset adalah segala sesuatu yang kita miliki baik berupa uang ataupun barang. Liabilities adalah kewajiban atau hutang-hutang yang harus dibayar. Sedangkan kekayaan bersih adalah  nilai Asset yang kita miliki dikurangi hutang yang harus dibayar.

Pada prinsipnya kita harus mencari cara untuk memperbesar nilai aset yang kita miliki agar kekayaan bersih kita juga semakin besar. Bagaimana cara memperbesar aset bisa dilakukan dengan cara mengalokasikan kekayaan bersih  kita sebagai tabungan atau dutempatkan dalam instrumen investasi lainnya yang bisa memberikan pengembalian lebih besar.

Apa itu investasi?

Investasi adalah aktivitas menempatkan dana pada satu atau lebih jenis aset dalam jangka waktu tertentu dengan harapan mendapatkan tingkat pengembalian dan penghasilan tambahan yang lebih tinggi.

Pertanyaan: kalau menabung itu investasi juga bukan?

Beda..

Kalau menabung itu lebih untuk menyimpan uang kita untuk memenuhi kebutuhan harian atau kebutuhan jangka pendek kita nih. Tabungan juga sangat ideal untuk mengantisipasi kebutuhan darurat yang muncul mendadak, seperti kecelakaan atau opname rumah sakit.

Ini yang disebut dengan pertimbangan likuiditas. Didefinisikan sebagai tingkat kemudahan pencairan dana sehubungan dengan seberapa cepat dan berapa biaya yang diperlukan untuk mencairkan dana Anda.

Tabungan tentu saja Tingkat likuiditasnya sangat tinggi karena bisa dicairkan kapan saja di mana saja. Selain Likuiditas, tabungan ini juga memiliki kelebihan lain yaitu dijamin oleh pemerintah melalui (Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga tabungan aman dari segala bentuk serangan.

Tapi tabungan juga punya beberapa kekurangan, karena dalam jangka panjang sebenarnya nilai tabungan kita itu berkurang.  Apa sebabnya?

Ada tiga hal yang bisa menjadi pengurang tabungan kita di bank, yaitu

  1. Pajak, ternyata PPh juga untuk tabungan dan deposito
  2. Komisi atau fee biaya administrasi yang kita bayar kepada pihak bank yang sudah membantu menyimpankan uang kita
  3. Yang paling horor dari itu semua yaitu Inflasi

Tentang inflasi sudah pernah kita bahas ya dalam materi KHSB sebelumnya yaitu pada materi Makro dan mikro ekonomi.

Inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa yang terjadi dalam periode tertentu.

Misalnya, harga beras tahun lalu Rp 10.000/kg. Dan tahun ini naik harganya menjadi Rp 11.000/Kg. Naik 1000 rupiah. Dan kalau tahun lalu kita menabung Rp 10.000 trus hanya dapat bunga Rp 500 ya itu sama juga bodong…

Itulah sebabnya kita harus memahami juga namanya Konsep Nilai Waktu Uang atau (time value of money) yaitu suatu konsep yang menjelaskan bahwa bahwa nilai uang akan selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Nilai uang dimasa depan (future value), akan berbeda dengan nilai uang dimasa sekarang (present value). Misalnya, Uang 10 juta yang kita miliki saat ini (Present Value) jika diinvestasikan pada produk investasi dengan tingkat pengembalian 10% per tahun misalnya, maka dalam 10 tahun uang kita akan naik nilainya menjadi 26 juta di masa depan (Future Value).

Namun jika uang 10 juta yang kita miliki saat ini dibiarkan saja, maka nilainya dalam 10 tahun justru akan berkurang karena tergerus inflasi. Itulah sebabnya sebaiknya kekayaan bersih kita ditempatkan pada produk-produk  investasi yang memberi tingkat  laju pengembalian jauh lebih besar daripada laju inflasi.  

Jadi sudah terbayang ya kapan sebaiknya kita menabung dan kapan sebaiknya kita mulai berinvestasi. Mungkin bisa kita rangkum perbedaannya.

  • Tabungan idealnya digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, sedangkan investasi idealnya digunakan untuk kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang.
  • Tabungan biasanya akan memiliki likuiditas lebih tinggi yaitu bisa dicairkan kapan saja dan dimana saja, sedangkan investasi memiliki liquiditas lebih rendah, butuh waktu untuk mencairkannya.
  • Tabungan memiliki resiko yang lebih kecil, sedangkan jika kita berinvestasi resikonya akan lebih besar.
  • Tingkat pengembalian tabungan lebih kecil hanya dengan bunga, sedangkan investasi memiliki tingkat pengembaliaan yang lebih besar karena bisa juga mendapatkan capital gain atau deviden.
  • Dalam jangka panjang, nilai tabungan akan berkurang  karena tergerus inflasi, sedangkan nilai investasi dalam jangka panjang akan bertambah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *