Tulisan ini akan membahas topik tentang pencucian uang,  atau money Laundering. Mungkin banyak yang bingung apa hubungannya antara uang dengan mesin cuci. Kenapa pula ada istilah yang namanya pencucian uang, apakah ada hubungannya dengan aktivitas kucek-kucek celup peres jemur gosok. Yang biasa kita lakukan sehari-hari?

Biasanya kita datang ke laundry untuk mencuci baju kita yang kotor. Untuk membuatnya kembali menjadi bersih dan wangi. Sama juga dengan aktivitas money laundering, prinsipnya juga membuat bagaimana membuat uang kotor menjadi terlihat bersih dan wangi.

Buat Anda yang hidup Satu zaman dengan saya,  generasi zaman Old, pasti anda tidak asing lagi dengan nama ini.  Kotaro Minami.   Dia adalah jagoan Ksatria Baja Hitam Kesukaan anak-anak pada waktu itu.  Dan kata-katanya yang paling ditunggu adalah:  Berubah!!

Begitu mengucapkan kata sakti ini,   Tiba-tiba jagoan kita ini jadi punya kekuatan super untuk menyelamatkan dunia dari Gorgom.

Tapi tentunya yang seperti ini cuma ada di cerita kartun anak-anak.  Karena yang namanya  berubah tentunya tidak semudah itu. Perubahan tidak bisa hanya satu atau dua langkah saja. Malah sebenarnya untuk berubah  kita harus melakukan 8 langkah.

Materi kali ini akan membahas tentang perbedaan orang kaya dan orang miskin.

Pernahkah anda berpikir ada sebagian orang itu rasanya kok gampang sekali ya menjadi kaya, punya banyak uang tanpa usaha yang jelas. Tapi sebagian lain ada yang berusaha dengan sangat keras, banting tulang, tapi tetap saja mengalami kesulitan keuangan.

Kita tahu berinovasi adalah salah satu cara kita untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian pasar. Tapi ternyata inovasi ini ada dua jenis. Ada inovasi yang sifatnya memperkuat pemain lama Tapi ada juga inovasi yang sifatnya justru memusnahkan pemain lama.

Tulisan kali ini kita akan mencoba membahas keduanya dan terutama tentang bagaimana perusahaan bisa menciptakan inovasi baru yang menciptakan disrupsi dalam suatu industri. Kali  ini kita akan membahas tentang disruptive innovation.

KHSB Episode 13: Apa itu Design Thinking?

Pernahkah anda berpikir, kok bisa ya seekor kupu-kupu yang memiliki sayap sangat tipis tapi sayap ini tidak robek ketika terbang diantara ranting dan duri. Atau seekor cacing yang meskipun badannya lembek tapi sanggup membuat lubang sampai menembus bumi.

Kenapa juga ya burung itu memiliki bulu di sekujur tubuhnya, sementara ikan punya sirip dan berbadan licin. Coba jika dibalik, burung berkulit licin apa ikan yang penuh bulu pasti seremnya jadinya.

Pernahkah anda membaca sebuah berita, seorang guru yang tiba tiba memukuli siswanya didepan kelas dengan membabi buta.

Pada materi sebelumnya kita sudah membahas sedikit tentang kapitalisme dan juga kontradiksinya. Central contradiction of capitalism. Bagaimana kapitalisme disatu sisi menaikkan kemakmuran namun di sisi lain juga menimbulkan ketidakadilan ekonomi.

Materi KHSB kali ini akan membahas perbedaan kapitalisme, sosialisme dan ekonomi Islam. Apa kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum membahas tentang kapitalisme, sosialisme dan ekonomi Islam mungkin kita perjelas dulu apa yang disebut dengan sistem ekonomi.

Sistem Ekonomi didefinisikan sebagai cara atau aturan main untuk mengatur aktivitas perekonomian.

Tulisan sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang kesenjangan. Bagaimana aktivitas ekonomi dan bisnis juga bisa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin, kesenjangan ekonomi ini yang kemudian menjadi awal berbagai permasalahan sosial seperti pengangguran, remaja putus sekolah, putus cinta perceraian dan KDRT, kriminalitas sampai terorisme. Sudah banyak pakar ahli didunia ini yang mengkonfirmasi bahwa terorisme bukan disebabkan karena agama, tapi lebih karena kesenjangan ekonomi.

Power atau kekuasaan menurut Oxford dictionary didefinisikan sebagai kemampuan atau kapasitas seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita perintah.

Tentu saja Ini bukan hanya relevan untuk urusan politik, tapi juga ekonomi, bisnis sampai urusan rumah tangga dan menjaga hubungan di tempat kerja.

Biasanya model-model dalam bidang ekonomi selalu mengasumsikan bahwa manusia adalah makhluk yang rasional, ingin menghasilkan yang  sebanyak-banyaknya dari sumber daya yang paling minimal.

Namanya juga manusia, pasti kita sering mengambil keputusan yang tidak rasional, bisa karena ikut-ikutan atau mengandalkan perasaan. Banyak contoh keputusan yang tidak rasional dalam hidup kita contohnya:

Masih ingatkan ketika demam akik sedang melanda bangsa ini, orang rela mengeluarkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk batu imut yang lucu ini. Mungkin ekonomi konvensional tidak bisa menjelaskan fenomena ini tapi ilmu ekonomi atau ekonomi keperilakuan bisa menjelaskannya.